Monday 23 January 2012

About Aya Kito

About Aya
Di post sebelumnya saya sedikit menyebutkan tentang Aya Kito, jadi di sini saya akan sedikit membahas tentang bagaimana kehidupannya. Bukan sesuatu yg spesial, hanya cerita seorang gadis yg menderita penyakit.

Kito Aya (19 Juli 1962 – 23 Mei 1988) meninggal kan dunia ini dengan di kelilingi bunga-bunga sesuai permintaan terakhirnya. Namun kisah hidup serta semangat juangnya masih bertahan hingga saat ini. Saat masih berumur 15 tahun ia didiagnosa menderita penyakit spinocerebellar degeneration, yaitu penyakit yg menyebabkan neuron-neuron di dalam cerebellum nya mulai menghilang, neuron-neuron tersebut bertugas memberikan perintah kepada saraf motorik serta otot untuk bergerak. Karena neuron tersebut tidak dapat memberikan perintah dengan baik sehingga tubuh tidak dapat bergerak sesuai dengan keinginan pemiliknya. Namun penyakit ini tidak mengganggu mental serta fungsi otak yang lainnya, sehingga penderita masih dapat berfikir dengan normal.

Pada awal penderita akan kesulitan untuk berjalan, badannya akan goyah serta sulit untuk menekuk lutut bahkan akan sering terjatuh. Lalu penderita harus menggunakan kursi roda karena tidak dapat lagi berdiri. Lalu akan kesulitan untuk berbicara karena pita suaranya tidak dapat di perintah daengan baik. Kesulitan untuk menelan, jika tidak hati-hati penderita akan tersedak dan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkannya karena kapasitas paru-paru serta otot leher melemah. Jika sudah berkelanjutan penderita hanya dapat berbaring di tempat tidur tanpa dapat berbuat apa-apa, dan hanya dapat menunggu hingga ajal menjemput. Perjalanan penyakit nya lambat tergantung penderitanya namun pasti berlangsung.

Pada saat itu teknologi kedokteran masih belum menemukan cara penyembuhannya. Untuk memperlambat laju penyakitnya penderita disarankan untuk melakukan rehabilitasi sesering mungkin serta diberikan obat yang hanya memperlambat laju penyakitnya.

Mengetahui penyakitnya di awal Aya hanya mengeluhkan kenapa penyakit itu menenyerangnya, ia tak putus asa malah sebaliknya ia tetap semangat dan terus berjuang melewati hari-hari beratnya. Dia dengan semangat menjalani kehidupan sehari-harinya walaupun banyak rintangan yang dihadapinya, dia juga tak pernah gentar untuk menulis hal-hal yang dialaminya ke dalam buku diarinya, walaupun lambat laun tangannya sulit untuk dikendalikan olehnya. Banyak kata-kata penuh semangat yang di tulisnya. Namun karena perkembangan penyakitnya ia hanya bisa menulis hingga umur 21 tahun.

Untuk membahagiakan putrinya Shioka Kito (mamanya aya) merangkum diarinya menjadi sebuah buku. Pada tahun 1986 bukunya di terbitkan dengan judul Ichi Ritoru no Namida (One Liter of Tears).  Buku tersebut laris dipasaran serta diterjemahkan ke berbagai bahasa. Di Indonesia pun dapat ditemukan buku ini dengan judul yang sama yaitu One Liter of tears.

Pada tahun 2004 di produksi sebuah film yang diagkat dari diari tersebut dengan judul yang sama. Dan tahun 2005 diproduksi juga sebuah drama yang diangkat dari diarinya Aya kito dengan judul yang sama pula. Walaupun ada sedikit cerita yang ditambahkan dalam dramanya.

Demikian sedikit pembahasan tentang Aya Kito, semoga kita semua yang masih diberikan kesehatan bias terus bersukur dengan apa yang kita miliki. Jika ada kata-kata kurang baik serta informasi yang kurang benar saya mohon utuk di bukakan pintu maaf. Saya juga mohon masukan kritik serta saran untuk perkembangan blog serta tulisan-tulisan saya. Semoga bermanfaat.
Terima kasih

Film
Drama

Sumber Wikipedia




Thursday 19 January 2012

Bingung mau nulis apa?

Maklum namanya blog pertama dan asalnya saya juga jarang banget nulis. paling2 cuma nulis hal2 sederhana, bikin catetan kecil. Saya bikin blog ini cuma kerena coba2 pingin membuat tulisan yg bermanfaat aj, tapi belom tau tulisan apa yg bermanfaat (-_-) hehehe.
Saya terdorong membuat blog ini karena seseorang yang bernama Aya Kito melalui buku diarinya yg berjudul One Liter of Tears. Pasti sebagian dari kalian sudah tahu drama dan movie yg di adaptasi dari buku diarinya dengan judul yg sama. didalam buku dan film nya itu terdapat kata yang menggugah semangat. Saya intip dari blog lain dia juga terinspirasi untuk menulis dari Aya Kito. Aya selalu berusaha untuk menulis dengan susah payah karna keterbatasan fisiknya karna penyakit yg dideritanya namun di tidak pernah menyerah dan terus berjuang sampai saat terakhirnya. Banyak kata2 yg dibuat oleh nya yg benar2 menggugah semangat. Live on, Live on forever.
Saya juga berharap agar bisa berguna buat orang lain. Yg punya keterbatasan aj bisa masa yg sehat ga bisa.
Semua tidak ada yg sempurna, mohon maaf bila ada kata2 yg kurang berkenan, dan saya mohon juga masukan, kritik dan saran.
Terima kasih
Wasalam

Tuesday 17 January 2012